Rabies alias Anjing Gila

Ini topik pertama saya tetang kesehatan. Kan berhubung Saya seorang dokter. Jadi kayaknya tidak afdol kalau saya ngak pernah membahas masalah medis. Kan lucu masa blog seorang dokter isinya tetang SEO mulu. (ck...ck...ck..)

Berhubung beberapa waktu yang lalu dalam minggu ini ada 2 orang pasien datang ketempat praktek saya dengan keluhan utama di gigit anjing. Dengan keluhan utama seperti itu maka kebanyakan kita langsung mejurus ke diagnosis anjing gila atau yang biasa dikenal dengan rabies. Tapi untungnya kedua pasien tersebut bukan digigit oleh anjing gila.

Dari Wikipedia:

Virus rabies terdapat dalam air liur hewan yang terinfeksi. Hewan ini menularkan infeksi kepada hewan lainnya atu manusia melalui gigitan dan kadang melalui jilatan. Virus akan masuk melalui saraf-saraf menuju ke medulla spinalis dan otak, dimana mereka berkembangbiak. Selanjutnya virus akan berpindah lagi melalui saraf ke kelenjar liur dan masuk ke dalam air liur.

Kerena sampai sekarang pengobatan penyakit rabies tidak terlalu memuaskan. Satu-satunya cara yang paling efektif untuk mengurangi insiden ini yakni dengan mengvaksinasi hewan peliharaan.

Ada baiknya kita mengenali ciri-ciri dari anjing yang mengigit, apakah anjing tersebut terhinggap virus rabies atau ngak.
1. anjing tersebut takut pada air (hidrofobia)
2. anjing tersebut takut pada cahaya (fotofobia)
3. dari mulut anjing tersebut banyak keluar liur.
4. anjing tersebut tampak tidak terawat, kurus. dan biasanya tidak ada yang memeliharanya.
5. anjing tersebut menggigit tanpa alasan yang pasti (mengigit tanpa diganggu, menggigit siapa saja meskipun pemiliknya)
6. karena fotofobia dan hidrofibia jadi anjing tersebut lebih suka menyendiri dan berada pada tempat yang gelap.

Oya jika ada yang tergigit anjing yang terinfeksi rabies segera bahwa kepusat pelayanan yang terdekat. Anjing yang mengigit jangan lansung dibunuh, tapi kalo bisa ditangkap dan di awasi. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.